Hari ini Tuhan ngingetin gw banyak tentang apa arti hidup yang sesungguhnya.
Well, Hidup adalah hidup ; hidup bukanlah serentetan harapan dan mimpi.
(Tp bukan berarti gw melarang kalian untuk memiliki mimpi dan punya cita-cita yang besar..bahkan pesan gw teruslah bermimpi ! dan jangan pernah takut untuk bermimpi !
Karena semuanya diawali dengan mimpi…
Begitu juga dgn orang-orang besar dan ternama di dunia ini telah mengakui bahwa mereka bisa jadi seperti sekarang karena mereka memulainya dengan mimpi!)
(Simple right?!)
Tapi maksud gw dari statement ‘Hidup adalah hidup ; hidup bukanlah serentetan harapan dan mimpi’ ,ini lebih mengarah kepada kenyataan hidup yang kita hadapi sekarang ini yang seringkali jauh berbeda dengan apa yang kita impikan dan harapkan.
Well, that’s a life guys! What could I say?!
Inilah realitas kehidupan!
Orang boleh bermimpi dan memiliki banyak harapan, tetapi kenyataan yang dihadapi bisa bertolak belakang dengan impian dan harapannya.
Jika hal ini terjadi dalam hidup kita hendaknya kita tidak menjadi kecewa, sebab menurut saya kekecewaan adalah bahasa orang yang tidak menerima kebijaksanaan Tuhan, sama dengan melawan Tuhan.
Gw yakin sekali kalau orang yang kecewa dengan keadaan hidupnya, hubungannya dengan Tuhan otomatis menjadi rusak.
Karena ini salah satu siasat iblis untuk mengisolasi kita dari Tuhan atau merusak hubungan kita dengan Tuhan. Sadar gak sih kalau selama ini seringkali kita dirangsang iblis melalui ‘kekecewaan’. Iblis tau benar mana bagian yang paling lemah dan rapuh dalam hidup kita. So, dengan begitu kita jadi menyalahkan keadaan atau orang lain, bahkan berkembang terus menjadi kemarahan terhadap Tuhan, baik secara terselubung maupun terang-terangan.
Disaat kehidupan kita tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, saya mau bilang “belajarlah mengucap syukur dan menemukan apa yang Tuhan hendak ajarkan kepada kita melalui keadaaan hidup kita tersebut.”
JANGAN KECEWAKAN TUHAN DENGAN KEKECEWAAN KITA!
Tetapi kecewakanlah setan atau musuh kita dengan ucapan syukur kita.
Agak ekstrim memang tapi mengenai hal ini, secara jelas Tuhan mengajar kita untuk mengucap sukur dalam segala hal.
Tuhan mengajar kita untuk bersukacita senantiasa. Tentu maksud sukacita disini bukan berarti harus tertawa-tawa, tetapi hendaklah masalah hidup tidak membuat kita kehilangan keseimbangan emosi dan perasaan.
Dengan demikian jelaslah bahwa kita memang harus menerima bahwa kita hidup didunia yang diwarnai oleh kejahatan, kedengkian, kebencian, keburukan dan kebobrokan moral.
Overall, dengan keadaan dunia seperti ini kita tidak dapat mengharapkan keadaan dunia yang ideal menurut kita.
